Posted in Chaptered, Family, PG 17, Romance

Present Love Chapter 12

 

 

Author : lightmover0488

Cast : Oh Sehun / Byun Jihyun (OC) / Byun Baekhyun / Lee Haena (OC)

Genre : Romance, PG-17, Family

Lenght : Chapteted

Disclaimer : No Copy Paste. Cerita ini milik Lightmover0488.

===

Enjoy this Story^^
.

 

Jihyun menggigiti kukunya gelisah. Matanya terus saja menatap pintu yang kini tertutup rapat tepat di depan pintu kamarnya. Setelah Sehun mengatakan hal yang begitu membuatnya tidak bisa berkata apa – apa, Pria itu langsung meninggalkannya di sofa menuju kamar Baekhyun tanpa bicara lagi kepadanya. Dan setelah lamaa sekali memikirkan apa yang Sehun katakan tadi. Jihyun rasa firasatnya selama ini benar, kalau Kakak Sehun adalah gadis yang ia lihat dulu.

Apakah dia menyinggung perasaan Sehun tadi?

Sepertinya iya. Jihyun bertaruh Sehun pasti tersinggung karena perkataannya. Dia tidak tau kenapa dirinya terbawa suasana padahal selama ini Jihyun sudah lama menyimpan rasa sesalnya selama bertahun – tahun lamanya.

Jihyun sudah lama membiarkan perasaan itu terpendam di dalam hatinya. Perasaan tidak terima saat dia mengikuti persidangan itu. Perasaan yang selalu menghantuinya selama bertahun – tahun lamanya itu, tapi entah kenapa dia malah menyerukan kata hatinya lagi pada Sehun. Orang yang– membuatnya melalui semua hal itu. Yeah, walaupun itu bukan salah Sehun. Keadaannya yang membuatnya seperti itu. Jihyun yang melihat kejadian itu. Dan.. mungkin memang. Itu sudah takdirnya untuk hidup di dalam bayang – bayang kejadian tragis itu.
Jihyun berjalan pelan menuju pintu, Terlalu tidak enak dengan Sehun sampai dia ingin segera meminta maaf saat itu juga pada Pria itu, dan juga karena Dia baru mengetahui kalau gadis itu adalah noona Sehun,

“Sehun-ah…”

Suara Jihyun hampir berbisik karena mendapati pria itu tengah berbaring miring membelakanginya. Jihyun pun hanya berdiri di pintu, menatap punggung Sehun yang tidak bergeming. Sepertinya Pria itu sudah tidur..

“Ada apa?”

Jihyun tersentak pelan ketika pikirannya berlawanan dengan apa yang kini ia lihat. Tiba – tiba saja Sehun berbalik badan dengan langsung menatapnya intens.

“Oh, aku.. ma– maafkan aku, aku tidak tau kalau Gadis itu adalah Noonamu..”

Gwaenchana..” Kata Sehun terduduk lalu menatap Jihyun saat gadis itu hanya berdiri beberapa meter tak jauh dari tempat tidur Baekhyun, “Apakah selama ini kau sangat menderita?”

Jihyun terdiam. Hanya menatap Sehun tanpa ingin mengatakan sesuatu.

“Aku bicara soal traumamu..”

“Ah..”

Setelah itu Jihyun terdiam lagi. Pikirannya sedikit rumit sebenarnya. Dia tidak bisa menyimpulkan kalau dia tidak sepenuhnya menyesal. Tapi disisi lain dia benar – benar sangat trauma dengan kejadian itu. Ditambah lagi dia dipaksa untuk menjadi saksi. Dan sekarang, Entah apa yang dia rasakan saat ternyata gadis yang ia lihat adalah benar Kakak Sehun. Dia tau, Sehun sangat terpukul dengan kejadian itu juga. Membuat Jihyun kini malah merasa iba pada Pria itu.

“Sehun-ah.. aku, sudah tidak menyalahkan persidangan itu. Hanya saja– aku menyesal karena sudah melihat kejadian menyakitkan itu…”

Sehun menarik Lengan Jihyun lalu menariknya duduk di sampingnya masih berada di tempat tidur Baekhyun. Pria itu tersenyum sangat tampan, lalu mengelus surai hitam Jihyun dengan gentle. Dia tidak menyangka memori tentang Jihyun akan tersimpan rapi di otaknya sampai detik ini. Rasanya dia begitu ingin mencintai Jihyun lebih dalam lagi. Dan tentunya dengan sebelumnya mengenal Gadis itu lebih jauh. Jika Sehun ingin berharap lebih sebenarnya, dia ingin bertemu Jihyun lebih awal dari pada Park Chanyeol. Dia yakin Jihyun belum sepenuhnya melupakan Pria itu. Dan itu terlihat jelas di dalam sorot mata gadis itu. Terkadang… Kini Hanya terkadang karena Jihyun sesekali menatap takut pada Chanyeol. Gadis itu sudah terluka karena Pria itu. Bukankah Sehun seharusnya mengambil kesempatan itu??

Yah, Seharusnya.. tapi sepertinya sekarang Sehun seperti dihadapkan sesuatu lagi yang lebih sulit.

Kenyataan kalau Jihyun sangat terluka dengan kematian Kakaknya membuatnya terganggu. Trauma Jihyun berawal dari itu semua. Dan itu berarti semua ini adalah kesalahannya?

Ani.. itu kesalahan persidangan itu.

Ah.. tidak juga. Jika jihyun tidak bersaksi saat itu dan memberitahukan wajah pelakunya, Lee Taeyong tidak akan tertangkap kan?

Berarti ini semua adalah…

“Aku turut berduka, Sehun-ah.. kau pasti lebih terluka dari pada aku…” Kata Jihyun penuh dengan raut wajah menyesal yang sangat kental. Walaupun semuanya sudah terlambat, dan Jihyun juga tidak berniat membuka luka lama Sehun tapi dia ingin sekali mengatakannya.

Aniya..” Sehun lalu memeluk Jihyun dengan erat, “Pasti sangat berat jika harus melihatnya di depan matamu kan?”

Jihyun mengangguk pelan tapi Sehun masih bisa merasakannya.

“Aku akan membuatmu melupakannya..”

“Aku sudah sedikit melupakannya. Hanya saja aku, tidak bisa jika melihat hal – hal yang… kau tau–”

“Eoh.. aku tau,” Sehun pun melepaskan kembali pelukannya lalu menatap Jihyun intens, “Jihyun-ah… aku ingin bertanya sesuatu..”

“Apa?”

“Apakah kau masih mencintai Chanyeol?”

Ekspresi Jihyun pun langsung berubah seperti mendengar pertanyaan paling sulit di dunia. Dan hatinya terasa sangat kalut secara tiba – tiba.

Akhir – akhir ini, pertanyaan itulah yang terus membuatnya terusik. Apakah dia masih mencintai Park Chanyeol atau sudah membencinya?

Jihyun tidak tau.

Terkadang hanya menyesal kenapa semua nya ini terjadi kepadanya. Kenapa dia begitu tidak menerima perlakuan Chanyeol padanya.

Hanya itu yang kini tersisa di benak Jihyun, Bahwa dia menyesal dengan keadaannya. Tidak tau akan terus mempertahankan rasa bencinya terhadap Chanyeol atau tidak.

“Aku tidak tau..” Akhirnya Jihyun menjawabnya setelah beberapa detik hening, sorot matanya meredup menatap dada Sehun kosong. Membuat Pria itu mencengkram lengan Jihyun erat sampai Gadis itu mendongak menatapnya.

“Kau harus ingat, kalau aku tidak pernah sekalipun meragukanmu. Aku yakin, aku menyukaimu sejak saat itu dan sampai sekarang pun, Aku masih menyukaimu..”

+ Present Love 12 +

Announcer Byun, Annyeonghaseyo..”

Lee Haera dengan gaun putih tanpa lengan yang gemerlip mewah semata kakinya menunduk menyapa seorang Pria yang tengah berdiri sambil memegang gelas wine berkaki tinggi tak jauh dari para pemegang saham di perusahannya. Butuh beberapa saat untuk balik menyapa Haena karena Byun Baekhyun tengah berbincang dengan salah satu seniornya. Setelah tersenyum sopan, Pria tampan itu membungkuk pada Haena, “Annyeonghaseyo, Haena- ya?” Baekhyun terkekeh lalu seperti sudah saling kenal menyenggol siku Haena menggunakan sikunya, “Otte? Apakah kau senang?”

“Hahh… molla, aku tidak tau seharusnya aku senang atau tidak,” Haena mengedikkan bahunya lalu berjalan pelan diikuti Baekhyun di sampingnya seraya menunduk pada orang – orang penting yang berpapasan dengan mereka.

“Berbahagialah karena Adikku tidak akan memikirkan si Brengsek calon suamimu saat kau menikah dengannya,”

Aigo Baekhyun-nim! Kau sangat percaya diri sekali jinjja. Bagaimana kalau Si brengsek Calon suamiku itu tidak menyerah dengan adikmu! Bahkan aku berniat menyingkirkannya suatu saat nanti,” Haena terkekeh lalu meninju dada Baekhyun saat Pria itu menatapnya tajam.

“Hati – hati dengan rencanamu eoh! Kau bisa saja aku habisi terlebih dahulu jika akan menyakiti Adikku!”

Arra arra, Itu juga yang dikatakan Chanyeol padaku kemarin,”

“Dan kau serius dengan kata – katamu?” Tanya Baekhyun menaruh gelas wine miliknya lalu menarik tangan Haena agar menghadapnya, “Hey, Kita baru berjumpa lagi sebulan yang lalu dan– Jangan membuatku menjauhimu kali ini, Haena-ya..”

“Aku tau, Oppa. Hanya saja aku sangat mencintai Chanyeol,”

Aish!” Baekhyun menghela nafasnya kasar lalu membuang tatapannya ke arah langit gelap yang sedikit mendung, “Sorot matamu sama seperti Jihyun saat mengatakannya, bagaimana bisa semua gadis yang aku sayangi sangat mencintai Pria itu?!” Baekhyun bergumam, namun dia tau Haena mendengarnya karena sekarang Gadis itu melingkari lengannya. Yeah, jangan curiga karena mereka berdua bisa berdekatan seperti ini. Jihyun maupun Chanyeol tidak mengetahui hubungan mereka berdua. Bukan– bukan hubungan yang intim sama sekali tapi hanya sebatas teman.

Baekhyun dan Haena dulu pernah berteman karena 1 kampus tapi berbeda jurusan. Saat tau Baekhyun mengambil jurusan broadcast, Haena berkata bahwa keluarganya mempunyai stasiun tv swasta terbesar di korea selatan, dan Mereka menjadi dekat begitu saja padahal Haena adalah adik kelas Baekhyun. Setelah lama, menjalin pertemanan dan Baekhyun benar – benar bekerja di stasiun Tv milik Delta. Mereka berdua sempat hilang kontak sampai beberapa bulan lalu saat Haena dikabarkan akan menikah dengan Chanyeol.

“Wah, Jadi kau masih menyayangiku?”

“Tentu saja! Lihat bagaimana dekatnya kita dulu. Kau sudah seperti Jihyun saat aku jauh dari rumah saat aku kuliah,”

Haena terkekeh, lalu melepaskan tangannya dan lebih memilih mengambil sebuah cocktail dari pelayan yang kebetulan melewati mereka berdua, “Dan saat aku pertama kali melihat Jihyun, Aku pun tidak tau dia adalah adik kandungmu,”

“Seandainya saja Chanyeol bukan calonmu, saat dia hampir melecehkan Jihyun, aku pasti benar – benar membunuhnya sungguh,”

“Yeah, Chanyeol memang gila akan Hal seperti itu, Aku meladeninya hampir setiap malam..”

Baekhyun tersenyum miring lalu menonyor dahi Haena pelan seperti halnya sedang bercanda walaupun diantara mereka masih banyak orang – orang yang tengah menghadiri pesta kecil untuk merayakan bergabungnya Delta dengan Spark milik Chanyeol,  “Brengsek dari yang ter-brengsek..”

“Tapi, Oppa.. aku masih boleh mengabaikan Adikmu bukan?”

“Asal tidak menyakitinya?”

Kini giliran Haena yang menghela nafas kasar, ekspresi wajahnya berubah mengeras sedikit menyeramkan namun masih sangat anggun, “Bagaimana caranya agar Chanyeol melupakan Jihyun?! Aku sungguh tidak mau diposisikan Chanyeol sebagai pelampiasan nafsunya saja, Oppa–”

“Lalu apa yang akan kau lakukan pada Jihyun?! Dia tidak salah padamu, Lee Haena!”

“Kau tidak perlu meninggikan suaramu…” Haena mencibirkan bibirnya seraya melirik Baekhyun yang sedang melotot kepadanya. Jika seperti ini, Haena jadi teringat masa lalu. Baekhyun– yang sudah menganggapnya Adik itu selalu berekspresi seperti barusan jika Haena di ganggu oleh Pria – Pria di kampus. Dan saat itu Haena sangat menyayangi Baekhyun sebagai kakaknya, “Aku akan mencari pria lain yang mencintaiku, saat Chanyeol menceraikanku nanti,”

Mata sipit Baekhyun tambah mendelik lebar– tidak bisa di bandingkan dengan mata Kyungsoo sebenarnya,  “Kau gila?”

Haena mengedikkan bahunya, “Chanyeol tidak akan memandangku,”

“Jika kau menjadi berubah dihadapanku jangan lakukan itu. Katakan apa yang ada di otakmu, Haena-ya karena kau selalu seperti itu. Kau bukan gadis yang gampang menyerah eoh, kau gadis mengerikan..”

“Ah, jadi kau tau. Aku memang menjadi gadis baik saat di depanmu, Oppa..” Haena tersenyum lebar, diikuti Baekhyun setelahnya karena Haena tidak berubah sama sekali.

“Haahh.. aku lelah dengan semua ini. Kenapa Jihyun harus bertemu dengan Chanyeol, Apa yang harus kulakukan?”

“Baru saja aku terpikir sesuatu, Bagaimana kalau aku pura – pura hamil?”

“Lalu?”

“Lalu? Chanyeol tidak akan menceraikanku,”

“Lalu jika ternyata dia tau kau tidak hamil?”

“Aku bisa saja tiba – tiba hamil, dia sering melakukannya kep–”

“Kenapa?” Tanya Baekhyun saat Haena memutus omongannya sendiri seperti terpikir sesuatu

“Ah, dia selalu mengeluarkannya di luar selama ini,”

“Benarkah? Pantas saja kau tidak hamil..”

“Aku akan membuatnya mabuk berat malam ini,”

“Ohoo.. seperti itulah Haena yang kukenal, ya– buatlah dia selamanya bersamamu, jika kau benar – benar hamil aku akan memberitakannya ke seluruh dunia..”

“Ah, tapi oppa— jika terjadi sesuatu dengan Jihyun. Jangan salahkan aku, aku tidak akan melakukan apapun padanya. Aku janji.. hanya saja aku akan membencinya– sedikit heheheh..” Haena menyodorkan jari kelingkingnya, yang langsung membuat Baekhyun menautkan jari kelingkingnya sendiri.

“Dan.. jika Chanyeol melakukan hal buruk pada Jihyun lagi. Bolehkan kalau aku membunuhnya?”

“Oohh…” Haena lalu ingin sekali menarik jari kelingkingnya tapi jari Baekhyun masih melingkarinya tambah erat.

“Akan kupastikan dia tidak akan melakukannya..”

“Jika dia melakukannya? Jika saja!”

“Apakah kau harus meminta ijin padaku?”

+ Present Love 12 +

 

Sehun membuka matanya saat mendengar sebuah alarm yang dia pasang di ponselnya sendiri. Sebenarnya di hari jumat seperti ini ia paling malas jika harus pergi ke kantor karena sudah terlalu senang karena besoknya lagi adalah weekend. Tapi memikirkan pekerjaan kantor yang akan meluncurkan aplikasi baru 2 bulan lagi membuatnya tidak ingin bersantai ria.

Sehun terduduk lalu tersadar bahwa yang ia tiduri adalah tempat tidur milik Baekhyun, tidak mau namanya tercoreng di depan Kakak Jihyun, Sehun buru – buru merapikan spreinya sekaligus melipat dengan susah payah selimut tebalnya.

“Apakah Jihyun sudah berangkat ke kantor?” Gumamnya saat membuka pintu kamar mendapati suasananya sangat sunyi. Sambil membalas pesan Baekhyun tadi malam, Sehun berjalan membuka pintu kamar Jihyun dan menganggukkan kepalanya karena ternyata gadis itu sedang mandi. 

Sehun terduduk di meja belajar Jihyun lalu fokus memainkan ponselnya. Sampai tidak menyadari suara pintu kamar mandi terbuka setelah beberapa menit kemudian.

“Sehun-ah, kenapa kau berada disini?” Tadinya Jihyun ingin meneriaki Sehun tapi entah kenapa suaranya hanya mencetuskan pertanyaan itu. Walaupun sekarang dia tau Sehun ternyata pria yang cukup mesum, tapi Dia cukup sopan padanya. Dia pikir semalam Sehun akan memintanya tidur bersama atau semacamnya, tapi Setelah saling mengobrol beberapa saat, Sehun mengucapkan selamat tidur lalu menyuruhnya kembali ke kamar.

“Baekhyun hyung menanyakan apakah kau baik – baik saja atau tidak bersamaku..” Sehun terkekeh lalu menoleh ke belakang pada Jihyun, dan membuat gadis itu tertegun karena senyuman Sehun barusan.

“Lalu– apa yang kau jawab?” Gagap Jihyun sambil pura – pura menyampirkan handuknya di depan kamar mandi.

“Apakah aku harus memberitahunya tentang–”

Andwae! Kau tidak boleh membahas Chanyeol sama sekali, wah– Baekhyun bisa naik darah dibuatnya,”

“Dia bertanya apa yang terjadi dengan kita.. semalam,”

“Aku pikir aku harus meneleponnya nanti,” Jihyun berdecak karena dirinya pun mendapatkan pesan yang sama tadi pagi. Dia tau Baekhyun kini benar – benar sedang mengkhawatirkannya. Tapi dengan terus mendekatkannya dengan Sehun?

Jihyun pikir itu sesuatu yang berlebihan. Terkadang Dia berpikir kalau perkataan Chanyeol malam itu adalah benar, Jihyun sudah dewasa dan urusan tentang Hatinya tentu saja harus diurus oleh dirinya sendiri dan tidak bisa dipaksakan oleh kakaknya sendiri.

“Perusahaan Chanyeol dan Delta sudah bergabung semalam. Mereka akan melaksanakan pernikahan karena Chanyeol lah yang memimpin perusahaan sekarang..”

“Ah.. jadi Chanyeol adalah pengganti Tuan Park?”

Sehun mengangguk lalu berdiri dari kursinya karena sepertinya Jihyun akan mengganti pakaiannya, “Kau mau makan apa?”

“Kau sudah mandi?”

“Belum,” Sehun menelan ludahnya susah, tidak mengerti dengan kedua bola matanya yang terus tertuju pada Jihyun yang hanya memakai bathrobe putih dengan rambut setengah keringnya yang luar biasa menggairahkan. Untung saja dirinya yang melihatnya bukannya Park Chanyeol.

“Aku akan menyiapkan sarapannya kalau begitu– cepat pergi dari sini!”

A–Arraseo…”
+ Present Love 12 +
“Kau mendapatkan pesan tentang ‘itu‘?” Sehun bertanya pada Jihyun saat mereka tengah duduk berdua di sebuah cafe di depan kantor sepulang kerja. Sebenarnya Jihyun ingin sekali mengajak Kyungsoo dan Lay berjalan – jalan karena mereka bertiga seperti sudah lama sekali tidak melakukannya setelah mereka bekerja di webocean. Tapi lagi – lagi, rencana itu digagalkan oleh Oh Sehun. Pria itu bahkan sudah menunggunya di depan gedung dengan mobilnya setelah jam kerja usai sejam yang lalu.

“Eoh, Aku mendapatkannya tadi,” Kata Jihyun lesu. Tujuannya mengajak Kyungsoo dan Lay adalah sebenarnya untuk ini. Dia ingin sekedar minum – minum karena sudah lama tidak melakukannya dengan kedua sahabatnya, apalagi ditambah sebuah pesan yang sangat membuatnya tambah– entahlah, saat membaca pesan dari Baekhyun yang berisi tentang acara pernikahan Chanyeol membuat Hati Jihyun langsung kalut seketika. Otaknya tidak ingin memikirkan hal lain melainkan hanya Park Chanyeol. Seandainya dia bisa melupakan Pria itu hanya semalam ini saja…

“Bolehkan aku memesan alkohol?”

Andwae.. kau sangat buruk dalam hal itu,”

Jihyun menghela nafasnya, “Tapi aku ingin, melupakan Chanyeol semalam ini saja..”

“Ya, Jika kau mabuk.. kau pasti akan semakin mengingatnya, Jihyun-ah!”

Aniya.. setidaknya aku bisa melepaskan perasaanku tanpa sadar jika aku mabuk. Kau mau mengantarkanku pulang kan?”

“Tentu saja, aku kan sedang tinggal dirumahmu..”

“Ah,” Jihyun benar – benar lupa kalau Sehunlah yang berada di rumahnya sampai besok karena Ibunya tidak bisa pulang malam ini, “Kalau begitu aku tidak jadi melakukannya,”

Wae? Kau takut aku melakukan sesuatu pada Gadis yang tengah mabuk berat hah?”

Jihyun mengangguk polos, menatap Sehun yang kini memajukan badannya mendekati gadis itu, “Ya, Baekhyun hyung bilang tidak apa – apa jika aku melakukannya kepadamu,”

Jihyun menyandarkan punggungnya ke belakang seraya memijiti pelipisnya. Lalu saat dia kehabisan kata – kata untuk membalas perkataan Sehun, Pria itu tengah memanggil seorang pelayan untuk mengambilkan beberapa minuman beralkohol ke meja mereka berdua.

“Sudah kubilang aku tidak jadi minum, Oh Sehun!” Seru Jihyun benar – benar ingin meninggalkan Sehun dari sana dan pulang ke rumah.

“Siapa bilang itu untukmu? Aku yang akan meminumnya setelah kita di rumah!”

WAE?!”

“Sepertinya aku sakit hati saat Kau mengatakan ingin melupakan Chanyeol semalam ini saja. Itu berarti.. sampai detik ini pun Kau tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku padamu kan??”
+
“Seandainya saja Kau menjadi temanku sesaat setelah Kakakku meninggal. Pasti aku tidak akan kesepian dan terlalu menyalahkan diriku sendiri…”

“Seandainya saja, aku bisa menemukanmu lebih awal lagi, pasti kau tidak akan pernah mengenal Park Chanyeol..”

“Tapi aku berpikir kembali, Seandainya saja, saat Kakakku meninggal.. Kau tidak menghampiriku dan memberikan mainanmu. Aku tidak akan menyimpan perasaan ini untukmu sampai begitu lama…”
Jihyun tertegun..
Tadinya hanya menatap Sehun lelah karena merasa bodoh menunggui Orang yang mabuk sambil mengoceh tidak jelas. Tapi entah bagaimana jadinya, Telinga Jihyun menangkap perkataan Sehun yang sangat membuatnya sedih di detik – detik terakhir. Dia pun merangkak mendekati Sehun yang terduduk memeluk televisi. Mata Pria itu setengah terbuka dan kedua pipinya benar – benar sudah memerah karena terlalu banyak minum. Wah, Jihyun benar – benar baru pertama kali melihatnya seperti itu.
“Jihyun-ahhh…”
Mendengar Sehun memanggil namanya membuat Jihyun otomatis kembali memundurkan badannya sampai kembali ke posisi semula, duduk di lantai berkarpet dengan bersandar pada sofa karena Sehun seperti ingin menerkamnya saat dia berdekatan dengan Pria itu, “Aku tau perasaanmu, Sehun-ah..”

Sehun mendongak menatap Jihyun, Masih berpegangan pada televisi dengan kemeja kerjanya yang berantakan.

“Aku tidak pernah melupakan kebaikanmu saat kau menolongku dari Chanyeol. Aku sepertinya sudah pernah berkata… atau belum? Kalau kau memang Pria yang baik,”

Sehun tersenyum lebar memamerkan sederetan giginya yang membuatnya super Tampan. Walaupun dalam kondisi yang sangat mabuk tapi perasaannya langsung membuncah bahagia ketika mendengar penuturan Jihyun.

“Lalu perasaanku mulai goyah karena kehadiranmu, Entahlah saat itu aku merasa aman di dekatmu.. sampai kau berlaku seolah – olah aku sudah menjadi milikmu. Dan perasaanku terhadapmu dan juga Chanyeol seperti tercampur aduk begitu saja– Omo, jangan mendekatiku!!” Jihyun tiba – tiba melompat ke atas sofa saat Sehun dengan cara yang sangat menyeramkan merangkak kearahnya,

“Jihyun-ah….”

“Ah jinjja! Kau menakutiku!” Jihyun berjongkok di ujung sofa dengan memegang sebuah bantal besar di depan tubuhnya sendiri, dan sontak membuat Sehun akhirnya masih berlutut di lantai

“Aku tidak akan pernah menyakitimu… bagaimana aku bisa? Sementara Kakakku sendiri diperlakukan seperti itu oleh–”

Sehun menggantungkan perkataannya, lalu merunduk dalam dengan kedua tangan diletakkan di atas pahanya. Lalu suara tawa kecil Sehun terdengar di telinga Jihyun, “Bagaimana bisa Aku! Melakukan hal mengerikan kepadamu! Sudah berkali – kali aku katakan, Byun Jihyun.. ” Sehun mendongak lagi, lalu merubah ekspresinya menjadi sangat bersedih. Kebiasaan orang mabuk memang bisa merubah ekspresi wajahnya tergantung dengan perasaan yang muncul begitu saja di hatinya kan?

“Ya, Byun Jihyun? Kau mendengarku? Kenapa kau jauh sekali?” Sehun melambaikan tangannya lalu mengangkat tubuhnya dengan susah payah, “Tidak bisakah kau selalu dekat denganku?”

“Oh Sehun!” Jihyun menatap Sehun horor, Lalu mencari – cari ponselnya yang lupa ia letakkan dimana, ah– atau dia pergi saja dari rumah ini dan menginap di rumah Kyungsoo? Damn it! Kenapa Jihyun tidak terpikir hal itu sejak tadi sekali?

Dia pikir, Dia bisa melewati semua ini. Pada umumnya, sesaat setelah meminum alkohol dan mereka mabuk berat. Hal yang paling sering terjadi adalah, mereka pasti akan jatuh tidur atau pingsan atau muntah kan? Tapi kenapa saat Jihyun menunggu hal itu terjadi pada Sehun? Pria itu malah berkata sedemikian rupa padanya dan malah…

ikut berjongkok di hadapannya?

“Aku bukan sedang over protective atau semacamnya, Byun Jihyun…” Sehun mulai berkata lagi dengan menatap dalam kedua mata Jihyun, sambil memegang kedua bahu gadis itu, “Itu semua karena. aku. Sangat. Mencintaimu..”

Jihyun kepanasan, bukan karena wajah Sehun yang super Hot atau semacamnya tapi karena jantungnya tiba – tiba saja berpacu dengan kencang. Dia sering mendengar Sehun mengatakan hal itu– bahwa dia mencintai Jihyun. Tapi sekarang berbeda, Jihyun akhirnya bisa menemukan ketulusan di mata teduh Sehun. Sebuah kejujuran. Sebuah keyakinan.

Sesuatu yang membuat hati Jihyun bergetar dibuatnya, dan rasa takut tadi pun lenyap begitu saja meninggalkan raga Jihyun. Memang dari awal perasaannya tidak salah, Dia merasa aman di dekat Sehun. Karena Pria itu.. tidak akan pernah menyakitinya.

“Aku akan menunggu, sampai Kau melupakan Chanyeol…” Lalu tangan Sehun meraih tengkuk Jihyun dan dibawanya untuk lebih dekat dengannya. Mencium bibirnya, lalu menutup kedua matanya. Merasakan kehangatan kulit Jihyun yang membuatnya semakin kepanasan. Sementara tangan Gadis itu masih mencengkram kuat – kuat sebuah bantal yang menjadi tembok diantara mereka berdua. Sehun membawa ciuman mereka semakin dalam dengan sangat lembut namun menggebu. Membuat Jihyun hilang arah yang menyebabkan ketakutannya akan Sehun sirna sudah.

Sampai Sehun benar – benar membuang bantal yang tengah Jihyun pegang ke lantai dan melepaskan ciumannya, mendorong Jihyun sampai berbaring di sofa dengan tidak memberi waktu Jihyun untuk mencerna semua itu. Dan langsung mencumbu bibir kemerahan Gadis itu lagi….

To Be Continued…

Author:

Only one Only Byun Baekhyun

26 thoughts on “Present Love Chapter 12

  1. Baekhyun sama Haena temenan dan punya rencana.. Entah harus seneng apa sedih.. Huhuhuhuhu.. ff ini bikin nagih banget.. tapi baper..
    -_____-

    Like

  2. Oh ya ampun,,,,, byun jihyun,,,,,
    Low emang dh ngerasa nyaman sm sehun lnjutin ja hbungannya,,, jngn stengah2 ea,, hehehe,,,,,, ,,
    Go,,,, go,,, go,,, d tunggu next chapter ea eonni,,,, hehe

    Like

  3. wahh,, jihyun sama sehun ngalakuin??? jinjja??!!! klo iya rasanya seneng bgt.. ahhh ternyata baekhyun kenal tohh sama haena.. semoga aja semuanya baik-baik aja…

    Like

tinggalkan jejak PLEASE!!!!! >-o

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.