Posted in Chaptered, Family, friendship, PG 17, Sad

Innocent Lust Chapter 4

IL4

Author : lightmover0488

Cast : Byun baekhyun, Lu han, Oh selbi, Kim nayeon

Support cast : Kim Kai, Park chanyeol, Oh Sehun

Genre : Pg17, Friendship, Family, Sad, Comedy(?)

Lenght : Chaptered

Disclaimer : Alur cerita adalah milik saya sepenuhnya sementara tokoh dalam cerita ini milik tuhan dan sisanya adalah imajinasi saya. Dimohon tidak mencontek ide cerita ini^^ terimakasih. Jadilah Penulis yang jujur dan bisa menciptakan Karya – karya indah dari Otak KALIAN sendiri.

prev Chapter 1 Ι Chapter 2 Ι Chapter 3

===

Chapter 4

 

Happy reading^^

 

.

Nayeon POV

 

Aku memang seorang gadis yang terbilang ketus dan dingin. Sejak SMA aku sering membuat masalah, dari kabur dari sekolah, sampai terlibat perkelahian dengan teman sekelas. Ibu dan ayahku terus saja bertengkar kapanpun dimanapun dan aku sampai heran dengan apa yang dipermasalahkan sampai – sampai mereka bercerai begitu saja dan tak lama setelahnya ayah meninggal karena overdosis obat – obatan terlarang. Jujur saja, aku ingin sekali seperti anak lain yang mempunyai keluarga rukun dan bahagia. Karena itu aku selalu menghindar dari teman – temanku karena tidak mau mereka mengetahui keluarga berantakanku. Sampai sekarang tidak ada yang mengetahui masalahku meskipun itu teman terdekatku sekali pun, karena aku selalu mengajak mereka bersenang – senang dan membicarakan hal – hal yang lebih seru daripada membahas tentang kedua orang tuaku.

Dan soal aku kuliah di tempat yang sama dengan kai? Tentu saja itu kerjaan ibuku, dia ingin aku tidak macam – macam lagi dan bisa belajar dengan benar jika ada kai yang mengawasinya. Cih.. seandainya ibu tau kelakuan kai yang seperti itu. Bahkan kai tidak cocok dipanggil oppa olehku! Dia menjijikan.

“Tumben kau sendirian?”

Aku yang sedari tadi menunduk–sebenarnya aku gadis yang selalu berjalan dengan kepala mendongak dan percaya diri, tapi entah kenapa suasana hatiku benar – benar sedang jatuh sekarang–oh, aku segera menengadah karena seseorang berkata kepadaku tadi, buru – buru juga aku memasang wajah datar seperti biasa.

“Oh, Kau? Apakah kau sebelumnya melihatku berjalan dengan beramai – ramai,” Kataku pada baekhyun yang sekarang menjejeriku berjalan di trotoar, jarak rumah dan kampusku memang hanya beberapa kilo. Dan aku sedang malas naik bus.

“Ya.. kenapa kau ketus sekali. Apakah kau memang selalu ketus seperti ini?”

Aku mengangguk dengan masih menatap ke depan. Aku sebenarnya masih kesal dengan baekhyun yang meninggalkanku saat makan siang. Entah mengapa aku tidak rela. Ayolah, bukankah aku memang menginginkan baekhyun sejak malam itu?!

“Kenapa kau mengikutiku?!” Karena saking terlarutnya dengan pikiranku, aku pun baru sadar sejak tadi baekhyun masih berjalan di sampingku. Ada apa dengan pria ini?

“Selbi meninggalkanku. Dan aku.. tidak tau jalan pulang,”

Aku langsung menoleh pada baekhyun yang sedang bertampang polos, “What?”

Baekhyun malah nyengir lebar padaku, “Bisakah kau memberitahuku jalan pulang?”

Heol..” Aku masih tidak percaya dengan baekhyun yang ternyata memang bukan orang seoul pantas saja dia begitu tidak mengerti apa – apa, “Tapi ini sudah dekat dengan rumahku. Aku akan pulang dulu dan mengambil mobilku. Apakah kau keberatan?”

Ani. Gomawoo, nayeon-ah..”

Sepertinya baekhyun sangat gembira, aku pun hanya membalasnya dengan senyuman sekilasku, padahal aku sangat menyukai jika baekhyun sudah tertawa lebar sekali seperti tadi. Membuat suasana hatiku langsung membaik seketika.

“Apakah kau dan selbi bertetangga?” Tanyaku penasaran karena tadi aku mendengar jika selbi meninggalkannya?

Ne. Kami bertetangga. Dan dia tadi meninggalkanku! Dasar gadis busuk!”

Aku ingin tertawa melihat tingkah baekhyun, bahkan saat cemberut dia begitu menggemaskan dimataku. Sepertinya sudah sangat lama aku tidak merasakan buncahan kegembiraan di dalam diriku.

“Apakah itu rumahmu?” Tanya baekhyun saat di depan kami sudah terlihat sebuah rumah berlantai 2 milik keluarga Lee.

“Bukan. Rumahku yang itu,”

“Woow daebak!”

Wae?”

“Rumahmu megah sekali,”

“Ini rumah ibuku. Bukan rumahku,”

Baekhyun langsung melirikku tapi aku pura – pura tidak melihatnya. Dengan sebelumnya menghela nafas aku pun membuka pintu pagar rumahku dengan menggunakan pasword.

Aku kembali mendengus saat motor sport Kai terparkir di garasi, sangat malas melihat wajahnya sekarang. Apalagi aku membawa baekhyun kesini. Jika kai berbicara yang tidak – tidak atau langsung menyerangku bagaimana? Pikiran kai kan sungguh mesum!

Wae?”

Aku terlonjak kaget saat suara baekhyun terdengar lagi di telingaku.

“Kenapa kau lama sekali membuka pintunya?” Tanyanya lagi membuatku kemudian tersadar dan langsung menjeblak pintu yang besar dan kokoh itu.

“Kau boleh duduk dulu di sof—“ Kata – kataku terhenti saat mataku melihat pemandangan tidak wajar di sofa ruang tengah membuatku sedikit ternganga sekaligus kehilangan kata – kataku, disana— Kai sedang bercinta dengan seorang gadis?!

Daebak! Apakah kakak tiriku seorang player? Atau seorang bajingan?!

Dengan mendengus aku menarik tangan baekhyun, “Jangan pedulikan mereka!”

“Ohooo kim nayeon! Kau sudah pulang?!” Kai berkata sangat menjengkelkan di telingaku. Tapi aku terus saja menaiki tangga menuju kamarku dengan baekhyun yang masih terdiam di belakang punggungku.

“Bukankah dia kakak kelas kita?!” Sudah aku duga baekhyun akan bertanya. Aku pun menutup pintu kamarku dan melemparkan tas ranselku ke ranjang kemudian menghadap baekhyun.

“Kau adalah orang pertama yang mengetahui keluargaku. Entahlah, kenapa aku percaya kepadamu? Kau boleh menjauhiku setelah ini kalau kau mau–”

“Kenapa aku harus menjauhimu?”

“Dia adalah kakak tiriku,”

Baekhyun sepertinya sedikit terkejut dengan pernyataanku, setelahnya dia tidak mengatakan apapun.

“Sebelumnya aku tidak pernah pulang kesini, aku membenci ibuku yang berpisah dengan ayah–Ani.. sebelumnya aku sudah membenci mereka berdua karena tidak memberiku kasih sayang! Aku–”

Ya tuhan apakah aku baru saja menceritakannya pada baekhyun? Ya.. tidak seharusnya aku menceritakan aibku sendiri kepadanya! Bagaimana ini?!

Aku pun berbalik badan dan berkata, “Bisakah kau keluar sebentar? Aku mau ganti baju,”

“Nayeon-ah…”

Aniya aniya.. aku akan ganti di kamar mandi saja,” Aku berbalik badan lagi kemudian tersenyum sekilas pada baekhyun dan berjalan melewatinya menuju kamar mandi.

 

 

Author POV

 

“Kau sedang apa?” Tanya nayeon pada baekhyun yang terduduk di meja belajarnya dengan sangat khusuk. Baekhyun pun langsung menoleh pada nayeon yang sedang mengelap wajahnya yang habis cuci muka dan berkata, “Masa kecilmu sungguh menyenangkan sepertinya..”

“YA!”

Nayeon berjalan gontai ke mejanya dan langsung menutup album foto super tebal yang sudah dilihat baekhyun setengahnya itu, “Kenapa kau melihat barang – barangku!”

“Aku bosan,” Baekhyun kemudian berdiri dihadapan nayeon kemudian sedikit mengendus – endus sekitar, “Kau wangi sekali,”

Wae? Kau mau bercinta denganku?”

 

Cklek

 

Nayeon dan baekhyun serempak menoleh ke pintu dan langsung melihat kai sedang berdiri topless di ambang pintu dengan rambut berantakan, “Kalian sedang pacaran?”

“Itu bukan urusanmu!” Nayeon berkata sinis kemudian menarik tangan baekhyun.

“Kau mau pergi kemana? Aku mau bersenang – senang denganmu dulu, sis..” Kai menghalangi jalan mereka berdua, baekhyun tiba – tiba mengernyit pada tubuh kai yang bertelanjang dada itu membuatnya sedikit curiga.

“Ya! Kau menjijikan! Bahkan kau baru saja bercinta–”

“Aku sudah bosan dengannya,”

“Brengsek!”

Nayeon mendorong dada kai kemudian melewatinya dengan baekhyun di belakangnya dengan wajah super blank dan langsung menatap kembali kai di belakangnya yang sedang mengeluarkan smirknya.

 

 

“Nayeon-ah..”

Nayeon yang sedang di belakang kemudinya menoleh pada baekhyun sedetik karena mobilnya sudah melaju di jalanan seoul yang sudah hampir menggelap karena ini sudah jam 6 sore.

“Apakah kau juga bercinta dengan kakak tirimu?” Tanya baekhyun frontal membuat nayeon mencelos ditempatnya, semoga konsentrasi mengemudinya tidak buyar.

“Kenapa kau ingin tau?”

“Hm.. hanya saja…” Kata – kata baekhyun terhenti di udara kemudian pria itu menatap ke luar jendela lagi. Baekhyun sebenarnya penasaran dengan gadis di sebelahnya ini, walaupun nayeon memang seperti wanita tidak benar tapi entah kenapa ada sesuatu yang ada pada diri nayeon yang membuatnya ingin lebih tau tentang gadis itu.

“Kau harus menghapalkan jalan ini, kau tau setelah perempatan itu kau hanya butuh 1 kali menaiki bus kode 202301 dari halte itu..” Nayeon memecah keheningan setelah keduanya hanya diam selama hampir 15menit.

“Baiklah,” Baekhyun mengangguk kemudian melepaskan seat beltnya karena apartemen baekhyun sudah terlihat menjulang di depannya, “Kau bisa makan malam di rumahku. Ayo turun,” Sebelum nayeon merespon, baekhyun segera melepaskan seat belt milik gadis itu kemudian membuka pintu mobil.

“Oh! Ya sehun! Kau baru pulang?” Baekhyun langsung saja menepuk pundak sehun yang berjalan melewati mobil nayeon. Bocah yang masih mengenakkan seragam sekolah itu menoleh dengan datar kemudian membungkuk 90 derajat layaknya anak SMA yang baik, “Annyeonghaseyo..”

Aigoo kau tidak usah berlebihan menyapaku,” Kata baekhyun nyengir polos pada sehun

“Kau membawa kekasih? Daebak! Bahkan hyung baru pindah kemarin,” Komentar sehun takjub kemudian memasuki lift disusul nayeon dibelakang mereka berdua

Aniya, dia teman ku dikampus,”

Annyeonghaseyo, noona. Aku oh sehun,” Sehun tersenyum lebar pada nayeon yang baginya sangat luar biasa jelita. Seandainya saja tadi di sekolah barunya ada gadis seperti nayeon.

Annyeong, Aku nayeon..” Nayeon tersenyum kemudian menjabat tangan sehun yang menyodor padanya.

“Apakah hyung tidak dekat dengan kakakku di kampus?” Tanya sehun yang mempunyai sifat ingin tau yang besar memang.

Aish! Kakakmu meninggalkanku tadi! Aku tidak menyangka selbi adalah gadis seperti itu cih..”

Nayeon langsung melirik sehun dan baekhyun bergantian, jadi sehun adalah adik selbi.

“Yeah, selbi noona memang seperti itu. Lebih baik hyung berteman dengan nayeon noona saja,” Sehun berucap sangat serius kemudian berjalan keluar dari lift, “Hyung, kau bisa makan malam disini kalau orang tuamu belum pulang,” Lanjutnya bersiap membuka pintu rumahnya, tapi sebelum sehun memencet paswordnya pintu bercat hitam itu tiba – tiba terbuka dan otomatis membuat sehun mundur ke belakang.

“Oh, kau sudah pulang, ibu belum pulang kau bisa masak ramyeon kalau kau mau,” Selbi berkata pada adiknya kemudian sedikit kaget dengan keberadaan baekhyun dan nayeon disana.

“Ada apa ini? Kau ada disini nayeon-ah??” Itu bukan suara selbi melainkan seorang pria jangkung yang baru saja keluar dari dalam rumah selbi–Park chanyeol.

“Yakk! Kau gadis busuk! Aku tidak akan berangkat lagi bersamamu ishh!” Baekhyun langsung menunjuk wajah selbi dengan garang.

Sorry. Aku tadi buru – buru..” Kata selbi datar kemudian mengkode chanyeol-sahabatnya agar pergi dari sana.

“Kau tidak ingin ke bar?” Tanya chanyeol pada nayeon saat menunggu lift terbuka, selbi sedikit melirik ke samping.

“Apakah kalian mau kesana?” Tanya nayeon yang sejak tadi hanya diam ditempatnya.

“Tentu saja. Aku dan selbi bekerja disana,” Kata chanyeol sedikit menata rambutnya yang sudah berwarna abu – abu itu.

Sementara baekhyun sudah akan memasuki rumahnya dengan sangat kalem, masa bodoh dengan nayeon yang akan ke rumahnya atau ke bar.

“Kalian duluan saja,” Kata nayeon datar pada chanyeol kemudian menyusul baekhyun masuk ke dalam apartemen.

“Sepertinya kau sedang tidak mood bercinta dengan lelaki hidung belang di bar?” Baekhyun berkata seraya menyalakan lampu – lampu yang berada di rumahnya kemudian berjalan ke dapur membuka lemari es.

“Kau ada disini untuk apa aku ke bar,” Nayeon masih berdiri sambil menilik setiap sudut apartemen baekhyun yang luas itu.

“Apakah karena aku kau sudah tobat menjadi wanita jalang?” Baekhyun menggamit leher nayeon dengan tangannya yang menggenggam 2 botol minuman dingin.

Nayeon masih berwajah super datar dengan kedua tangannya dilipat di depan dada, “Bisa jadi,” Ujarnya kemudian berjalan ke sofa saat baekhyun menggeretnya kesana dengan masih melingkari lehernya.

“Apakah kau menyukai selbi?” Tanya nayeon menoleh pada baekhyun di sebelahnya yang sekarang duduk bersila di sofa.

“Tentu saja tidak. Lihat apa yang dia lakukan padaku hari ini! Ya ampun..”

Baekhyun kembali bersungut, “Sepertinya dia meninggalkanku gara – gara siapa tadi? Luhan?”

Nayeon hampir tersedak minuman bersodanya kemudian langsung menoleh pada baekhyun yang masih mengoceh, “Cham.. bahkan ini baru hari pertama kenapa dia sudah menggoda kakak tingkat itu! Yeah memang aku akui kakak tingkat tadi memang keren, tapi—“

“Lu han?”

Baekhyun yang sedari tadi tidak berhenti berceloteh lantas berhenti mendadak dan langsung menoleh ke samping kemudian mengangguk, “Kakak tingkat kita, namanya—Lu Han,” Baekhyun menandaskan nama luhan dengan sangat jelas membuat udara yang ada di sekitar Nayeon entah kenapa langsung tersedot entah kemana. Luhan? Luhan—Pria yang hampir 2 tahun ini terkunci rapat – rapat di paling dasar sudut hatinya? Setahunya Luhan sudah menetap di Cina karena dia berasal dari sana. Apakah Luhan yang di maksud baekhyun bukan Luhan yang Nayeon kenal? Semoga saja bukan.

“Dia asli Cina katanya,” Lanjut baekhyun seperti mendengar suara hati Nayeon yang sebenarnya tidak ingin mendengar kenyataan pahit bahwa Luhan yang baekhyun maksud memang berasal dari Cina.

Dada Nayeon langsung terasa amat sesak. Bagaimana mungkin dia berkuliah di kampus yang sama dengan Luhan sekarang? Kenapa sepertinya dunia Nayeon menjadi sangat sempit? Kenapa pria yang selama ini tidak mau Nayeon ingat malah berada di dekatnya seperti ini?

“Nayeon-ah?”

Baekhyun akhirnya mengguncang bahu gadis itu pelan karena sejak tadi nayeon hanya menatapnya dengan mata kosong, bahkan wajahnya berubah pucat sekarang, “Kau… Sakit?”

Mata Nayeon otomatis berkedip karena tersadar kemudian berdiri dari sofa dengan gugup, “Baek—hyun-ah, sepertinya aku harus pulang,”

“Ya.. Kau kenapa?” Baekhyun menarik lengan Nayeon pelan saat gadis itu hendak melangkah meninggalkannya.

“Apakah barusan aku salah bicara?” Tanya Baekhyun, “Ada apa dengan Luhan?”

Nayeon sontak menoleh pada baekhyun yang segera melebarkan matanya lantaran gadis itu malah menangis. Dia tidak tau kenapa tiba – tiba saja hatinya sangat berat mendapati bahwa kenangan tentang Luhan muncul kembali di otaknya.

 

 

 

“Aku yakin kau pasti bisa, oke?” Selbi mengelus – elus setir mobilnya sendiri saat mobil kesayangannya lambat laun malah memelan, “Don’t stop here please..” Selbi berharap mobilnya benar – benar tidak berhenti, tapi kenyataannya sekarang dia benar – benar berhenti di pinggir jalan yang sepi karena bensin mobilnya habis sementara pom bensinnya masih sekitar 1 km. Selbi menghela nafasnya kemudian membenturkan dahinya ke kemudi dengan lesu.

Keheningan selalu saja membuatya merinding dan takut, apalagi ini sudah pukul 1 malam sedangkan sebelah kanan dan kirinya adalah sebuah lahan hijau yang di tanami berbagai pohon besar yang dilindungi Negara. Betapa sepinya daerah ini.

“Sehun-ah, kau dimana?”

Saat selbi menelepon adiknya yang sepertinya habis bangun tidur, dia tiba – tiba merasa kalau hal ini sangat sia – sia. Untuk apa pula dia meminta bantuan pada adiknya yang mungkin malah tidak paham dengan jalan ini. Apalagi sehun pasti sedang berada di rumah.

“Aku berada di kamar,” Suara khas bangun tidur sehun memenuhi mobil karena selbi menekan tombol loudspeaker agar suasananya tidak terlalu hening, “Noona, kenapa kau meneleponku? Kau bisa langsung masuk ke kamarku,”

Selbi semakin menghela nafas lelah, sebenarnya dia hanya ingin mendengar sebuah keramaian berada di sekitarnya, “Hun-ah, Kembalilah tidur..”

“Ng…”

Selbi mematikan sambungannya kemudian saat mendengar kaca mobilnya diketuk, gadis itu benar – benar menjerit karena takut.

 

“Ya!!“

Selbi yang sedang menutupi wajahnya dengan kedua tangan langsung mengintip dari sela – sela jarinya karena hantu tidak mungkin bersuara.

Sunbae?”

Buru – buru selbi membuka pintunya saat mendapati bahwa ternyata luhan yang tadi mengetuk kaca mobilnya.

“Y—Ya.. Sunbae? Apakah kau mabuk?” Selbi langsung mengibaskan tangannya kedepan wajahnya saat Luhan berdiri sempoyongan di hadapannya.

“Aku tidak mabuk,” Kata Luhan tidak jelas membuat selbi memegangi lengan luhan karena pria tersebut berkali – kali oleng. Selbi kemudian melirik mobil luhan yang berada di belakang punggung pria tersebut kemudian menuntun luhan kembali ke mobilnya.

Sunbae, Rumahmu dimana? Aku akan mengantarkanmu pulang. Kebetulan mobilku sedang macet, bolehkah aku meminjam mobilmu dulu?” Tanya Selbi saat dirinya dan luhan sudah duduk di dalam mobil, tapi saat mendapati luhan hanya sibuk mengenakan seat beltnya dengan autis selbi pun langsung mendengus, sia – sia saja berbicara dengan orang yang sedang mabuk.

Oppa,”

Kepala luhan sontak menoleh saat selbi memanggilnya ‘Oppa’ barusan. Kemudian tubuhnya dengan perlahan mendekati selbi karena tadi kedua tangan luhan ternyata gagal memasang seat beltnya. Selbi ditempatnya tak ayal sangat bingung dibuatnya, kenapa luhan memepetnya seperti ini?

Sunb—“ Selbi seperti tidak merasakan detakan jantungnya sendiri saat bibir lembut dan tipis luhan tiba – tiba saja menyentuh permukaan bibirnya. Awalnya luhan hanya diam sangat lama, tapi saat tangan kanannya menarik tengkuk selbi, bibir luhan mulai menjelajah dengan intens bibir bawah dan atas selbi bergantian kemudian melumatnya dengan cepat.

Entah kenapa nafas luhan menjadi memburu dan semakin mencengkram tengkuk selbi, membuat gadis itu  mendorong dada luhan. Dia baru sadar kalau luhan sedang dalam keadaan mabuk berat.

“Maafkan aku..” Luhan berkata dengan lirih sesaat setelah melepaskan ciumannya, tangannya sekarang mengelusi pipi selbi dengan bergetar, “Aku menyesal telah meninggalkanmu.. aku sangat menyesal, maafkan aku..” Selbi super terkejut karena luhan sekarang menangis di hadapannya, wajahnya menjadi sangat menderita dimatanya.

“Berkali – kali aku ingin membunuh bayanganmu, tapi aku tidak bisa.. Jebal, jangan tinggalkan aku,”

Oppa.. Kau—“

“Aku sangat mencintaimu, maafkan aku..”

Selbi membeku ditempatnya, dia tidak bisa merasakan sekujur tubuhnya saat Luhan semakin menangis memilukan di telinganya.

“Nayeon-ah.. Aku tidak bisa….”

Luhan semakin merosot dengan suara yang sekarang teredam dada selbi, “Oppa?” Kedua tangan selbi memegangi kedua lengan luhan yang sekarang memejamkan matanya dengan sisa air mata yang membasahi pipinya.

Sepertinya selbi mendengar sebuah nama yang tidak asing di telinganya.

 

 

To Be Continued…

 

 

 

Oh my God! Hahah! Akhirnya bisa posting juga dan maap TBC nya jijay bgt yah.. wkwkwkwk. Soalnya beneran bingung mampus dah mau gimana lagi. Biar tambah penasaran aku intip2(?) dikit masalah nayeon-luhan. Hehehehe. Walopun belom jelas tapi udah ketebak mereka dulunya ada hubungannya kan. XD

Sebenernya chapter ini Cuma untuk menjembatani(?) cerita selanjutnya makannya aku bikin PENDEK aja. Ahhahaah mian.

 

Chap selanjutnya aku usahain bisa posting cepet. Mumpung lagi sakit(?) kan jadi libur kerja *EH* muahahahahahah

 

Sekian dan terimakasih. Sorry for typos.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Author:

Only one Only Byun Baekhyun

143 thoughts on “Innocent Lust Chapter 4

  1. What!!! Omaigattt… ini semacam jodoh yang tertukar kah atau gimana… berharap bgt selbi sama baekhyun… eonni tolong buat baekhyun sama selbi ya…

    Like

  2. Rasanya gagal nebak alur cerita kali ini.. wkwkwkwkwk.. Ngga ketebak ding.. Entahlah Nayeon sama siapa, Selbi sama siapa.. Tapi Selbi sama Baekhyun aja yaa Unnie..*maksaa
    Wkwkwkwkwkwk

    Liked by 1 person

  3. Hohoho….. Bakal sedikit rumit nih, tapi malah jadi nambah seru ….
    Author, adegan Seulbi Baekhyun jadi berkurang ya ….

    Like

  4. Nayeon baper sama baek, selbi baper sama luhan, dan kayanya nayeon sama luhan saling kenal wkwkkw makin seruu penasaran banget keren!!

    Like

  5. kok baekhyunnya deket deket terus sama nayeon sih.
    jadi, luhan mantannya nayeon. dan dia masih suka sama nayeon, udah balikan aja lagi. biar baekhyun sama selbi.

    Like

  6. Jadi dulunya nayeon luhan itu ada hubungan tapi luhan malah bilang mau pergi ke china? Tapi trs isah dan mereka malah 1 kampus lagi ._. Kayaknya mereka berdua masih saling suka ya, semoga aja mereka bisa balikan :(( dan selbi sama baek deh

    Like

  7. Hah? Apahh? Luhan masalalu Nayeon? Ahh aku makin penasaran saja ishh
    Well, relasi mereka masih dalam tahap yang rumit menrutku. Jadi masih banyak pertanyaan aneh di kepala aku :v

    Like

tinggalkan jejak PLEASE!!!!! >-o

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.